Rabu, 25 Januari 2017

BERANDA / HOME

TENTANG KAMI

PROFIL SINGKAT

Menyebut nama Chief Operating Officer PT Sumber Alfaria Trijaya (SAT), Pudjianto, orang pun, terutama kalangan eksekutif dan pentolan bisnis ritel nasional akan mengacungkan jempol padanya. Maklum, pria kelahiran Gombong, Jawa Tengah, tanggal 4 Mei 1954, ini dikenal sebagai sosok di balik keberhasilan Indomaret dan Alfamart. Berkat konsep yang dibesutnya, kedua minimarket ini terus menggelinding ke berbagai pelosok kota. Setelah sukses membesarkan Indomaret, di tangannya, Alfamart juga terus mengepakkan sayapnya. Saat dipinang Djoko Susanto, pemilik Alfamart, pada 2001, gerai Alfamart baru 34. 

Pada akhir 2001, jumlah gerai menjadi 145. Setahun kemudian, jumlah gerai membengkak menjadi 350. Tak hanya dari sisi kuantitas, dari sisi ekuitas merek, Alfamart juga tercatat sebagai minimarket nomor satu menurut data AC Nielsen. Strategi dan jurus apakah yang dilakukan Pudjianto? Diakuinya, dibutuhkan waktu hingga satu tahun untuk mendesain konsep Alfamart. “Perusahaan mengharapkan saya bisa membawa Alfamart menjadi nomor satu dari jumlah unit dan keuntungan,” katanya.

Untuk memperbanyak gerai, menurutnya, ada beberapa pertimbangan. Dalam hal potensi lokasi, misalnya, persyaratan yang paling simpel: harus dihuni sekitar 2.000 kepala keluarga, lalu lintasnya harus dilalui angkutan umum, aman, dan dilewati jaringan komunikasi. “Kalau dari hitungan bisnis menguntungkan, kami berani buka outlet,” katanya.

VISI & MISI

Our VISION is to be the premier Telecommunication Infrastructure Provider in Indonesia, contributing to the Nation’s mission to bring affordable communications to the most of common people across the border of the nation.

Our MISSION is to facilitate faster and more economic roll-out of wireless operations throughout Indonesia including countryside and remote areas to Urban city by providing operators with premium quality of Operation & Maintenance services, reduction infrastructure costs through efficiency of operations and infrastructure sharing, thereby increasing customer base, improving mobile transmission and helping reduce the number of mobile towers on the environment scenery.

Untuk mendukung intergrasi dan mempercepat arus informasi dibutuhkan suatu jaringan data/informasi yang dapat mencakup seluruh area, yang handal dan memiliki keamanan yang tinggi serta transmisi data yang cepat sehingga dapat menjamin integrasi dari sistem aplikasi dan data yang menyeluruh […]

TIM MANAJEMEN

Presiden Direktur
Chief Operation Officer
Chief Technology Officer
Head Of Sales & Marketing
Head Of Project Management
Head Of Business Operation
Head Of Finance

BUDAYA PERUSAHAAN

Smart & Strategic Solution
Strong & Fast
Teamwork
Worth The Money

KANTOR PEKAPE

Mutiara Building 2nd Floor #201 - 202
Jl. Mampang Prapatan No. 10
Mampang Prapatan - Jaksel, 12790

SEBARAN TOWER



HUBUNGI KAMI


PT. Permata Karya Perdana
Wijaya Grand Centre Blok H-15,
Jalan Wijaya 2 – Kebayoran Baru,
Jakarta Selatan 12160
INDONESIA



Mutiara Building 2nd Floor #201 - 202
Jl. Mampang Prapatan No. 10
Mampang Prapatan - Jaksel, 12790

For further inquiry please contact:

Tel   :+62 21 7220681
Fax  :+62 21 7211803

Selasa, 24 Januari 2017

PORTFOLIO BISNIS

MICROCELL (MCP)

Micro Pole/Mini Pole
Micro BTS Outdoor Solution (Micro pole/ Mini pole) ditawarkan sebagai solusi untuk perluasan coverage atau untuk mengatasi masalah Capacity di lokasi strategis dan pusat bisnis.
Penawaran dilakukan berdasarkan cluster sebagai berikut :
• Jumlah pole per Cluster
• Jarak maksimal Pole ke BTS Room
• Batasan Infrastruktur jaringan






BASE TRANSCEIVER STATION (BTS)

Layanan sewa space BTS dengan pola membangun tower baru sesuai dengan lokasi dan spesifikasi yang dikehendaki oleh customer (customer sebagai anchor tenant)
Jasa tower rental Macro skema Built to Suit (B2S) ini menggunakan spesifikasi tinggi 30m – 72m dan skema bisnis dengan paket sebagai berikut:
• Space Tower : Antenna (3 sectoral RF & 2 MW)
• Lahan : 5.125 x 5.0 m2
• CME (Pondasi BTS, Grounding, Cable Tray, Busbar)
• PLN Connection
• O & M : First Line Maintenance & Mobile Backup Power






BERITA

UPDATE BERITA PT PEKAPE

Kerjasama Pembangunan Pole Dengan Alfamart

PT Pekape melakukan kerjasama dengan grup Alfamart yang gerai-nya sudah tersebar secara nasional. Sehingga di gerai-gerai Alfamart ini dibangun menara/pole microcell yang disesuaikan dengan kebutuhan jaringan dari Operator Telekomunikasi.

Dengan kerjasama ini diperoleh keunggulan dimana untuk penentuan lokasi menara/pole bisa dilakukan pada lokasi Alfamart. Hal ini dapat mempercepat pengadaan pembangunan suatu menara/pole sesuai kebutuhan Operator telekomunikasi.





Menara Microcell

Pengguna telepon seluler semakin bertambah. Hal ini disikapi Operator dengan membangun lebih banyak jaringan seperti BTS - Base Transceiver Station. Beberapa waktu kemarin BTS konvensional dengan ketinggian 30 sampai 70 meter masih bisa dibangun di kota-kota besar. Saat ini Pemerintah Kota dan Daerah membatasi dan melarang pembangunan menara tersebut.

Pemkot dan Pemda meakukan regulasi pembangunan menara yang disebut menara Microcel- MCP. Menara jenis ini biasanya berupa single pole dengan ketinggian 16 - 20 meter dibangun di atas tanah (greenfield). Atau ketinggian 6 - 12 meter dibangun di atas gedung/bangunan yang biasa disebut menara rooftop.

PT Pekape sebagai provider menara memiliki kemampuan membangun menara Microcell baik greenfield maupun rooftop. Menara yang dibangun sudah tersebar secara nasional. Operator Telekomunikasi yang membutuhkan tambahan kapasitas dan coverage bisa melakukan penyewaan. Harga yang ditawarkan cukup competitif dan bersaing. Perusahaan juga melakukan pembangunan menara Microcell baru sesuai dengan kebutuhan operator.



UPDATE TELEKOMUNIKASI




Biaya “Siluman” IMB Menara Telekomunikasi Diduga Terlalu Tinggi


Bangunan Ilegal :Tower milik PT. Protelindo di kelurahan Pengasinan
yang disegel Dinas Tata Kota Bekasi

Bekasi, Laras Post Online  -Dinas Tata Kota Pemerintah Kota Bekasi selama tahun 2014 telah menyegel sekitar 3 bangunan menara telekomunikasi karena tidak memiliki Ijin Mendirikan Bangunan (IMB). Maraknya menara telekomunikasi yang tidak memiliki IMB di Kota Bekasi diduga karena biaya siluman pengurusan IMB-nya terlalu tinggi.

Begitu banyaknya menara telekomunikasi atau tower yang didirikan di wilayah Kota Bekasi ternyata banyak juga menara tersebut yang tidak memiliki perijinan lengkap seperti rencana tapak (site plan) dan IMB. Akibatnya, setelah beberapa kali pemilik tower diperingati dan selalu diabaikan, Dinas Tata Kota melakukan penyegelan bangunan tower.

Salah satu menara telekomunikasi yang disegel Dinas Tata Kota Pemerintah Kota Bekasi adalah menara milik PT. Protelindo di Jalan Pengasinan Raya kelurahan Pengasinan kecamatan Rawalumbu. Menara tersebut disegel tanggal 10/9/2014 karena tidak memiliki IMB dan siteplan.
Menurut Kepala Seksi Pembongkaran Bangunan Bidang Pengawasan dan Pengendalian Bangunan Dinas Tata Kota, Bilang Nauli Harahap, penyegelan bangunan ini dilakukan karena tower yang berada di Jalan Pengasinan Raya ini  tidak memiliki ijin. Tindakan ini untuk menindak lanjuti laporan dari Unit Pelaksana Teknis Dinas setempat yang menyatakan bahwa tower ini tidak memiliki IMB dan site plan.

Lebih lanjut Bilang Nauli mengatakan, sebelumnya pihaknya telah melakukan tiga kali pemanggilan kepada pemilik tower yakni PT. Protelindo, namun pemilik tower ini tidak pernah hadir. Akibatnya penyegelan bangunan dan pemutusan listrik terpaksa dilakukan. Tindakan penyegelan ini sesuai Peraturan Daerah Kota Bekasi nomor 15 tahun 2012 tentang Retribusi IMB.
Imformasi yang didapat LARAS POST di Bekasi menyebutkan bahwa biaya siluman pengurusan IMB sebuah menara telekomunikasi cukup tinggi, bisa mencapai dua kali diatas biaya retribusi yang disetor ke kas daerah. Misalnya, jika retribusi resmi IMB satu unit menara telekomunikasi tinggi 40 meter sekitar Rp. 25 juta, maka oknum di bangian IMB Dinas Tata Kota meminta biaya seluruh pengurusan IMB sekitar Rp. 75 juta.

Terkait dengan tower milik PT. Protelindo di Jalan Pengasinan Raya Rawalumbu Kota Bekasi tidak memiliki IMB yang baru-baru ini disegel oleh Dinas Tata Kota Bekasi, sudah lama diketahui oleh masyarakat. Bahkan, LARAS POST Bekasi sekitar 4 bulan lalu sudah pernah menyampaikan imformasi adanya tower illegal ini ke Dinas Tata Kota namun tidak langsung ditindak-lanjuti alias mau “dpelihara”. (RAMOTI/M POHAN)

http://suryamalang.tribunnews.com/2016/08/05/pemkot-malang-moratorium-rekomendasi-menara-single-pole

Pemkot Malang Moratorium Rekomendasi Menara "Single Pole"

Jumat, 5 Agustus 2016 17:24
SURYAMALANG.COM/Hayu Yudha Prabowo
Single Pole Tower di Kelurahan Gadingkasri, Kota Malang, Selasa (10/5/2016). Warga setempat mengeluhkan pemalsuan tanda tangan kepengurusan berdirinya Single Pole Tower ini. 
SURYAMALANG.COM, KLOJEN -  Pemerintah Kota Malang akhirnya memoratorium rekomendasi pendirian menara single pole.

Wali Kota Malang M Anton mengatakan, sudah memerintah Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kota Malang untuk tidak mengeluarkan lagi rekomendasi sebelum permasalahan single pole terselesaikan. Kebijakan itu diambil setelah banyaknya single pole ilegal yang berdiri tahun ini.
“Sudah saya suruh nutup permintaan rekomendasi. Saya instruksikan Diskominfo untuk menyelesaikan dulu PKS (Perjanjian Kerja Sama) yang berlaku. Sudah cukup itu diselesaikan dulu,” ucapnya, Jumat (5/8/2016).

Data Diskominfo menunjukkan, pada tahun ini rekomendasi pendirian single pole sudah diberikan pada empat perusahaan. Masing-masing 150 titik untuk PT Bali Tower, 50 titik untuk PT iForte, 46 titik untuk PT Inti Bangun Sejahtera dan 25 titik untuk PT Sarana Utama Karya. Dari data itu, ada 16 tower yang sempat berdiri secara ilegal. Satu di antaranya sudah diturunkan Kamis (4/8) malam.

Anton melanjutkan, titik rekomendasi pendirian single pole selanjutnya akan dibuka setelah semua pembangunan menara dari rekomendasi terbaru itu selesai. Selain itu, pembangunan menara yang sudah terlanjur bermasalah harus disesuaikan dengan semestinya terlebih dulu. Setelah seluruh masalah itu terselesaikan, pemkot masih akan memperhitungkan kebutuhan.

Jika dampak dari pembangunan menara-menara itu positif, lanjutnya, rekomendasi baru memungkinkan buat dikeluarkan. Namun apabila efek keberadaan menara itu tidak signifikan, penurunan rekomendasi masih tetap akan ditutup. “seumpama bisa buat masyarakat senang, akan kami buka lagi. Tapi wong pendirian ini saja tidak berhasil,” ungkap dia.

Langkah pemkot saat ini akan berfokus pada penanganan 15 menara ilegal yang terlanjur berdiri. Anton menyebut, sudah memerintahkan Diskominfo untuk meminta kepada para pemilik menara agar melengkapi perizinan sebelum mulai membangun. Dari 15 menara ilegal yang masih berdiri, seluruhnya belum mengurus Izin Mendirikan Bangunan (IMB). Padahal, syarat itu mutlak dimiliki pengusaha sebelum mengeksekusi pendirian menara.

Saat ditanya rencana penurunan menara ilegal, ia belum berani memutuskan. Alasannya, pemkot masih memilik keterbatasan alat dan biaya untuk menurunkan sebuah menara. Penurunan satu menara di Jalan Ki Ageng Gribig adalah murni dari inisiatif pengusaha dan desakan pemkot.

 Jakarta - Operator Tri menyatakan kesiapannya mengikuti lelang frekuensi 2,1 GHz dan 2,3 GHz.

Hal tersebut diungkap langsung Wakil Presiden Direktur Tri Indonesia Danny Buldansyah usai acara peluncuran program Isi Ulang Enjoy di Jakarta, Selasa (24/1/2017).

Dijelaskannya saat ini Tri memiliki lebih dari 56,8 juta pengguna. Trafik datanya sudah menyamai dua operator teratas. Sehingga dibutuhkan frekuensi tambahan untuk melayani pelanggan dengan baik.

"Spektrum yang kami miliki relatif setengahnya dari operator tersebut, padahal trafik sama. Masa pemerintah tidak kasih," kata Danny.

Dirinya berharap Tri mendapat tambahan spektrum di 2,1 GHz. Tapi tidak masalah bilamana dalam proses lelang nanti, pemerintah memberikan spektrum di 2,3 GHz. Namun demikian Danny masih menyimpan kekhawatiran soal pembagian spektrum oleh pemerintah nantinya.

"2,1 GHz akan ada dua blok, sementara 2,3 hanya satu blok yang akan dilelang. Akan lebih adil bila pemenangnya hanya mendapat satu blok saja," ungkap Danny.

"Dalam memutuskan pemenang baiknya pemerintah melihat berdasarkan jumlah pelanggan dan trafik yang dimiliki operator, bukan dari tinggi-tinggian investasi," pungkasnya.

Seperti diketahui, saat ini di frekuensi 2,3 GHz memiliki total lebar spektrum 90 MHz. Sebanyak 30 MHz ditempati Smartfren dan 30 MHz dihuni oleh pemain broadband wireless access (BWA) seperti Internux dengan merek Bolt (berbasis zona wilayah).

Sejatinya, masih ada 30 MHz sisanya yang bisa diperebutkan. Namun Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan hanya 15 MHz saja yang bisa diperebutkan. Sisanya masih menunggu penyelesaian masalah dengan Corbec Communication.

Sementara untuk proses lelang frekuensi 2,1 GHz dan 2,3 GHz pun, menteri juga menegaskan bahwa hanya boleh diikuti oleh operator seluler yang exisiting. Dikatakannya, saat ini operator existing dinilai membutuhkan tambahan frekuensi. Sebab kapasitas mereka di kota-kota besar sudah penuh.

"Sudah terlalu padat di Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, dan Surabaya. Jadi butuh frekuensi tambahan," kata Rudiantara kala itu. "Saya tidak mengalokasikan bagi yang tidak membutuhkan. Karena saat ini yang desperate itu existing operator," imbuhnya.

Pria yang kerap disapa Chief RA belum menginformasikan kapan lelang akan digelar. Menurutnya teknis pelaksanaan lelang tengah disiapkan.

Ia pun menekankan untuk frekuensi 2,3 GHz akan dilelang sebanyak 15 MHz dari sisa kosong sebanyak 30 MHz. Sedangkan untuk 2,1 GHz akan dilelang sebanyak dua blok, masing-masing 5 MHz.

"Untuk 2,3 GHz akan dilelang 15 MHz. Setelah konsultasi 15 MHz dinilai cukup," kata pria yang kerap disapa chief RA tersebut.

(afr/yud)

https://inet.detik.com/telecommunication/d-3404755/tri-siap-ikuti-lelang-21-ghz-dan-23-ghz?_ga=1.238266567.69058888.1470596625









KARIR

PENGEMBANGAN KARIR

PT Pekape menyadari bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan aset dan sumber daya terpenting dari Perusahaan. SDM yang tangguh dan berkualitas dapat membantu upaya Perusahaan mewujudkan visinya untuk menjadi salah satu Provider Terbaik dalam Penyediaan Infrastruktur Telekomunikasi di Area Regional. Oleh sebab itu Pekape harus didukung oleh sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni, berkualitas dan sesuai dengan core bisnisnya.
Sebagai aset perusahaan, karyawan harus mampu menjunjung tinggi budaya perusahaan yang mengacu pada budaya perusahaan PT Pekape, yaitu :

* Smart and strategic solution
* Strong and fast
* Teamwork
* Worth the money

Sehingga penyelarasan kebutuhan SDM dengan struktur organisasi dilakukan secara inline terhadap perkembangan bisnis yang ada dan terus dilaksanakan untuk mendorong kinerja Pekape menjadi lebih baik.

Pengembangan Kompetensi

Pengembangan kemampuan dan peningkatan produktivitas karyawan merupakan prioritas bagi Pekape. Pengembangan kompetensi dilakukan untuk menutup kesenjangan antara persyaratan suatu pekerjaan terhadap kompetensi karyawan. Pengembangan kompetensi dilakukan dengan cara menyertakan karyawan dalam program pelatihan Perusahaan.Pelatihan dilakukan baik dengan pelatihan oleh manajemen Perusahaan maupun pelatihan dari sumber daya di luar Perusahaan.

Peningkatan produktivitas SDM dilakukan melalui jalur jenjang karir yang jelas. Promosi maupun mutasi yang dilakukan di Perusahaan menganut sistem kesamaan perlakuan sesuai dengan ketentuan yang berlaku untuk mendapatkan the right man on the right place. Sistem equal treatment tersebut diharapkan dapat memperkuat budaya Perusahaan guna saling memperkokoh dan saling bekerjasama serta mengarahkan Perusahaan menjadi suatu entitas bisnis dengan kinerja memuaskan.

LOWONGAN TERSEDIA

Dibutuhkan sumber daya manusia untuk mengisi fungsi dan kegiatan. Sumber daya yang dibutuhkan diharapkan dapat mengisi fungsi-fungsi pada :

Sales & Marketing
Project Management
Business Operation
HR & GA
Finance
Legal

PERFORMANSI

LAPORAN TAHUNAN

Laporan Keuangan 2014
Laporan Keuangan 2015
Laporan Keuangan 2016

KINERJA KEUANGAN

Kinerja Keuangan 2014
Kinerja Keuangan 2015
Kinerja Keuangan 2016